fbpx 3 Dampak Flexing Marketing bagi Kesehatan Mental | BERT's
3 Dampak Flexing Marketing bagi Kesehatan Mental. Image

3 Dampak Flexing Marketing bagi Kesehatan Mental

Istilah flexing telah menjadi topik yang familiar di masyarakat. Media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan sebagainya dinilai menjadi platform yang paling sering digunakan untuk flexing. Jika Anda sering menemukan seseorang yang hobi memamerkan pencapaian, ketenaran, dan kekayaannya di media sosial, maka tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai flexing marketing

Dilansir dari Health, Happiness, & Healing, keinginan untuk mendapatkan perhatian lebih menjadi faktor utama yang mendorong seseorang flexing. Terlepas dari kesan menarik yang ditampilkan, tindakan flexing marketing juga membawa kerugian. Status sosial yang diperlihatkan secara berlebihan dapat menimbulkan kesan sombong, yang menyebabkan orang-orang di sekitar enggan berinteraksi.

Dalam Journal Social Psychological and Personality Science, ditemukan bahwa 66% orang cenderung memilih memiliki status sosial yang tinggi daripada biasa saja. Namun dalam mencari teman, status sosial yang berlebihan hanya akan menurunkan minat seseorang menjalin pertemanan, sehingga pelaku flexing terancam dapat kehilangan potensi teman baru.

Dampak Flexing bagi Kesehatan Mental

Tanpa disadari, tindakan flexing marketing memicu dampak yang negatif, salah satunya terganggunya kesehatan mental pada pelakunya sendiri. Berikut 3 dampak flexing marketing terhadap kesehatan mental pelaku yang telah dirangkum dalam beberapa poin di bawah ini:

1. Meningkatkan rasa insecure

Menurut psikolog, tindakan flexing disebabkan adanya perasaan insecure. Maka dari itu, untuk menutupi rasa tidak percaya diri tersebut, pelaku flexing memilih untuk menunjukkan pencapaian, prestasi, serta harta yang dimilikinya dengan cara yang berlebihan guna memperoleh validasi dari orang lain

2. Cenderung merasakan kesepian emosional

Seperti yang telah dibahas di atas, tindakan flexing marketing dapat menyebabkan seseorang dijauhi orang-orang sekitarnya, bahkan kehilangan kesempatan untuk memiliki teman baru. Hal ini dikarenakan pelaku flexing akan larut dalam dunianya sendiri akibat kecanduan terhadap media sosial, yang membuatnya menjadi berjarak dengan lingkungan pergaulannya di dunia nyata.

3. Kesulitan mencapai mental well-being

Tindakan flexing marketing menjadikan pelakunya selalu ingin divalidasi. Ketika jumlah validasi tidak sesuai ekspektasi, maka pelaku akan dilanda kecemasan bahkan depresi. Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku memiliki tingkat self-love yang rendah. Jika kebiasan ini terus berlanjut, mental well-being akan sulit dicapai lantaran pelaku selalu menggantungkan kebahagiaannya pada faktor-faktor eksternal.

Cegah Gangguan Kesehatan Mental dengan Bergabung di Komunitas Ikan Galau! 

Mengakses konten-konten berbau flexing marketing terkadang dapat berdampak bagi kesehatan mental seseorang. Untuk menghindarinya, Anda dapat mengikuti akun-akun positif, misalnya Komunitas Ikan Galau di Instagram yang menyajikan konten-konten relatable dan informatif seputar mental health dari sisi relationship, karir, hingga healing.

Tak hanya itu, Anda juga dapat berbagi pengalaman bersama sesama member DAN menikmati sharing session dari para expert. Angka followers yang mencapai 27.500+ juga menjadikan komunitas ini sebagai channel promosi yang baik bagi brand, terutama mereka yang concern terhadap isu mental health

Hingga kini, beberapa brand yang pernah bekerjasama dengan Ikan Galau di antaranya adalah Riliv, KALM, Hope Psychology Center, Binar Academy, Pharmaton, Mizone, Johnson and Johnson, Psylution, dan masih banyak lagi.

Jika Anda tertarik bekerjasama dengan Ikan Galau, Anda dapat mengontak ke e-mail kami di community@bertsolution.com atau chat WhatsApp ke (+62) 813 2603 5476. Anda juga dapat klik di sini untuk mengetahui lebih dalam tentang servis kami lainnya.

Artikel Terkait

Digital Campaign Adalah Kunci Marketing, Cek 4 Strateginya
Brand Marketing
Digital Campaign Adalah Kunci Marketing, Cek 4 Strateginya
Perkembangan teknologi yang semakin maju saat ini menjadikan strategi marketing banyak yang bertransformasi ke arah digital seiring dengan meningkatnya tren...
20 May 2022
Rekomendasi 4 Body Care Terbaik yang Bikin Kulit Glowing
Brand Marketing
Rekomendasi 4 Body Care Terbaik yang Bikin Kulit Glowing
Selain wajah, kesehatan kulit tubuh juga memiliki peran yang sama pentingnya. Berbagai brand produk skincare pun punya rangkaian body care...
13 May 2022
Fenomena Artis Korea yang menjadi Brand Ambassador Skincare Lokal
Brand Marketing
Fenomena Artis Korea yang menjadi Brand Ambassador Skincare Lokal
Saat ini, Korean wave atau demam Korea, mulai dari K-Drama (drakor), fashion, hingga K-Pop, menjadi fenomena yang terjadi pada semua...
29 Apr 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *