Menurut Studi, Komunitas Dinilai Efektif dalam Mendongkrak Penjualan Online
Terhubung dengan para konsumen merupakan hal yang fundamental bagi brand. Memanfaatkan komunitas dengan minat dan ketertarikan yang selaras dengan apa yang ditawarkan brand bantu berikan nilai lebih bagi para konsumen.
Lebih lanjut, hal ini dapat memengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian produk serta mampu tingkatkan loyalitas konsumen pada brand. Tak heran, strategi community marketing kini mulai banyak dilirik lantaran memungkinkan brand menjadi lebih dekat dengan target pasar.
Namun pertanyaannya, seberapa jauh peran komunitas dalam mencapai tujuan bisnis? Untuk memahami lebih jauh, BERTs melakukan survei pada Komunitas Ibu Canggih yang telah kami kembangkan sejak 2020 dan bertumbuh secara progresif dari waktu ke waktu.
Memiliki lebih dari 292 ribu followers aktif di Instagram @ibu2canggih, Komunitas Ibu Canggih merupakan wadah pemberdayaan diri bagi para ibu. Komunitas Ibu Canggih juga aktif menghadirkan berbagai kegiatan seperti KulWhap atau Kuliah Whatsapp yang bantu ibu lebih tangguh dalam menjalankan perannya.
Review Produk Memengaruhi Keputusan Pembelian Para Ibu
Ada banyak faktor yang memengaruhi keputusan belanja para ibu. Namun, sebanyak 79 persen ibu sepakat bahwa review atau ulasan orang lain mengenai suatu produk menentukan keputusan pembelian.
Ini selaras dengan laporan Pusat Riset Spiegel yang menemukan bahwa review sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, di mana 95 persen di antaranya membaca review yang tersedia secara online sebelum membeli produk.
Untuk memaksimalkan hal ini, brand dapat melakukan brand activation dengan melibatkan berbagai komunitas yang dikembangkan oleh BERTs, mulai dari Komunitas Ibu Canggih, Komunitas Ibu Bayi Canggih, Komunitas Ibu Canggih Finansial, Komunitas Geng Glowing, hingga Komunitas Ikatan Anti Galau demi meningkatkan konversi penjualan, customer lifetime value (CLV), hingga return of investment (ROI).
Tentunya, brand bisa menggunakan komunitas yang memiliki ketertarikan dan minat serupa dengan value yang dimiliki brand. Sebagai contoh, Komunitas Ibu Canggih bisa menjadi peluang bagi brand yang memiliki target pasar ibu-ibu.
Ulasan Siapa yang Paling Dipercaya Para Ibu Sebelum Membeli Produk?
Jika review produk merupakan hal esensial yang dicari para ibu sebelum membeli suatu produk, lantas siapakah yang paling mereka percaya? Menurut hasil survei yang kami lakukan, 90 persen ibu melihat kolom ulasan di website ecommerce perusahaan dan marketplace seperti Shopee dan Tokopedia sebagai salah satu bahan pertimbangan utama.
Ini juga selaras dengan temuan dalam laporan Pusat Riset Spiegel. Studi tersebut memaparkan bahwa kehadiran minimal lima buah review pada laman produk dapat mendongkrak pembelian hingga 270 persen dibandingkan produk yang tak memiliki review.
Selain kolom ulasan, 53 persen ibu juga mempertimbangkan ulasan sesama anggota komunitas. Menurut studi yang dilakukan Nielsen, review dari keluarga, teman, atau sesama anggota komunitas dianggap jauh lebih berpengaruh oleh 92 persen konsumen dibandingkan pesan-pesan dalam iklan. Inilah mengapa, pemasaran word of mouth menjadi metode yang sangat efektif bagi brand.
Terakhir dan yang tak kalah penting, influencer atau KOL memiliki suara yang juga didengar oleh para ibu. Terbukti, 43 persen ibu membeli produk berdasarkan review dari influencer dan KOL yang mereka kagumi.
Berdasarkan data yang dipublikasikan Hubspot, 71 persen praktisi pemasaran digital menilai influencer marketing dapat mendatangkan kunjungan atau traffic dan konsumen yang berkualitas dibandingkan kanal marketing lainnya. Tak heran, 86 persen praktisi pemasaran digital memutuskan untuk terus berinvestasi pada pemasaran jenis ini.
Melalui komunitas yang dikembangkan BERTs, brand dapat mengombinasikan tiga aspek ini demi memaksimalkan konversi dan keuntungan. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di antaranya memberikan produk kepada anggota komunitas untuk diulas, melakukan brand activation untuk meningkatkan loyalitas konsumen yang merupakan anggota komunitas, hingga memanfaatkan anggota komunitas yang juga memiliki pengaruh sebagai influencer dan KOL.
Instagram dan TikTok Menjadi Tempat Paling Banyak Dirujuk untuk Melihat Review Produk
Walau tidak memiliki Monthly Active User (MAU) sebanyak Facebook, YouTube, dan WhatsApp, tetapi 83 persen dan 79 persen ibu masing-masing memilih Instagram dan TikTok sebagai platform utama. Terlebih, kehadiran fitur video di masing-masing platform memudahkan ibu dalam menilai produk yang akan dibeli.
Fitur lain seperti TikTok Live Streaming juga turut membantu para ibu dalam mengambil keputusan pembelian. Setidaknya 87 persen ibu mengaku, bahwa fitur Live Streaming pada TikTok sangatlah penting dan takkan dilewatkan jika hendak berbelanja.
Berdasarkan data yang dirilis TikTok, lebih dari separuh pengguna akan membeli sebuah produk setelah menyaksikan ulasannya melalui live streaming. Bahkan, para pengguna TikTok menganggap fitur Live Streaming sangat dapat dipercaya.
Maksimalkan Penjualan Online Anda dengan BERTs
Di BERTs, kami percaya bahwa strategi community marketing yang efektif dapat membantu meraih tujuan brand, mulai dari meningkatkan brand awareness hingga meningkatkan loyalitas konsumen.
Saat ini, kami menaungi 5 komunitas online dengan segmen berbeda yang dapat dilibatkan dalam strategi community marketing Anda. Pertama, Komunitas Ibu Canggih yang merupakan rumah dari para ibu dari seluruh Indonesia. Ada pula Komunitas Ibu Bayi Canggih bagi para ibu yang spesifik memiliki bayi di atas 2 tahun serta Komunitas Ibu Canggih Finansial yang diperuntukkan para ibu yang ingin melek finansial.
Kami juga mengembangkan komunitas bagi para anak muda yang di antaranya ialah Ikatan Generasi Anti Galau yang berfokus pada kesehatan mental dan Komunitas Geng Glowing yang berfokus pada kecantikan.
Jika Anda tertarik untuk bekerja sama dengan komunitas kami, silakan menghubungi kami dengan mengklik tautan berikut. Kunjungan juga laman ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang layanan kami lainnya.