Tingkatkan Awareness Stunting di Indonesia, Ini yang Kami Lakukan
Bukan rahasia bahwa masalah stunting di Indonesia masih menjadi momok yang mengintai generasi masa depan di Negeri ini. Dibutuhkan berbagai terobosan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kondisi ini, salah satunya dengan memaksimalkan media sosial Instagram.
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis di 1000 hari pertama kehidupannya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 30,8% anak Indonesia masih mengalami stunting.
Perawakan yang lebih pendek dari anak seusianya adalah salah satu ciri anak stunting yang paling menonjol. Tetapi, ada beberapa gejala lain yang perlu pengecekan menyeluruh oleh dokter sebelum seorang anak mendapat label ‘menderita stunting’.
Meningkatkan awareness tentang stunting di masa pandemi
Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri dalam menjalankan misi memberantas stunting. Namun, pemerintah bersama dengan Danone Indonesia melalui BERT’s melakukan berbagai terobosan dalam meningkatkan awareness masyarakat.
Apa saja langkah yang kami lakukan?
1. Menyebarkan informasi lewat media sosial
Menurut data yang diterbitkan oleh Statista, pengguna media sosial di Indonesia mencapai lebih dari 180 juta user pada 2020. Angka ini akan terus bertambah setiap tahunnya, bahkan Indonesia diproyeksikan bakal memiliki lebih dari 230 juta pengguna media sosial pada 2026 mendatang.
Angka ini tentu menjadi potensi besar bagi pemerintah dalam menyebarkan awareness terhadap kondisi stunting di Indonesia. Oleh karena itu, lahirlah akun Instagram @isipiringku_id yang merupakan salah satu channel dalam menyebarkan informasi melalui kampanye #BersamaCegahStunting.
Sosial media yang mudah diakses membuat audiens lebih cepat menerima informasi. Terlebih, informasi yang disajikan di @isipiringku_id dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami, infografis yang eye-catching, serta penyajian yang interaktif membuat Engagement Rate @isipiringku_id terbilang cukup tinggi dan stabil di angka 20%.
Dari segi reach, akun media sosial ini juga mampu menjangkau lebih banyak audiens. Dalam kurun 14 September – 13 Oktober 2021, misalnya, @isipiringku_id telah menjangkau lebih dari 23 ribu audiens dengan followers growth sebesar 615 user.
Angka-angka ini mencerminkan upaya banyak pihak untuk menaikkan awareness mengenai stunting di Indonesia tidak sia-sia.
2. Kolaborasi dengan komunitas
Tak hanya aktif mengunggah konten kreatif, Isi Piringku juga berkolaborasi dengan berbagai komunitas demi menjangkau lebih banyak audiens. Salah satu komunitas yang digandeng ialah Komunitas Ibu Canggih @ibu2canggih yang berada di bawah naungan BERT’s.
Lewat Digifest ‘Penuhi Nutrisi si Kecil untuk Cegah Stunting’, @isipiringku_id mengadakan sesi edukasi kepada ratusan ibu agar menerapkan porsi makan dengan gizi seimbang ala Isi Piringku. Dalam acara tersebut, Dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK selalu perwakilan dari @isipiringku_id menjelaskan kondisi stunting di Indonesia.
Tak lupa, Dr. Nurul juga menganjurkan para Ibu untuk menyediakan menu makan lengkap dan bervariasi untuk keluarga. Menu tersebut terdiri atas 35% makanan pokok, 35% lauk-pauk, dan 30% sayur atau buah-buahan.
Acara itu pun diliput oleh banyak media nasional, seperti Kompas.com, Media Indonesia, Suara.com, dan masih banyak lagi. Hal ini diharapkan kian menaikkan awareness terhadap kondisi stunting di Indonesia.
Perjalanan memberantas stunting di Indonesia memang masih panjang. Namun, kami berharap langkah-langkah kecil yang kami lakukan hingga saat ini bisa berdampak besar di masa depan demi kondisi Negeri yang lebih baik lagi.Kami selalu membuka diri jika Anda ingin berkonsultasi mengenai kampanye yang sedang atau akan Anda jalani. Anda dapat mengunjungi tautan ini untuk melihat servis kami selengkapnya atau kirim e-mail langsung ke busdev@bertsolution.com maupun mengklik tautan ini untuk menghubungi officers kami.